Karier U.S. Open Phil Mickelson Kemungkinan Berakhir dengan Patah Hati Terakhir
## Akhir yang Pahit: Mimpi U.
S.
Open Phil Mickelson Kandas di Los Angeles**Los Angeles, California** – Era keemasan Phil Mickelson di U.
S.
Open, turnamen yang selalu menghantuinya, kemungkinan besar telah berakhir dengan kekecewaan yang mendalam.
Di Los Angeles Country Club, Mickelson, yang genap berusia 53 tahun minggu lalu, berjuang keras melawan dirinya sendiri dan lapangan, namun takdir seolah enggan memberinya kesempatan terakhir.
Dengan dukungan riuh dari para penggemar yang setia, Mickelson memulai putarannya dengan harapan merajut keajaiban.
Namun, dua double bogey di akhir putaran, yang pertama akibat pukulan masuk ke bunker dan yang kedua karena kesalahan perhitungan di green, menghancurkan momentumnya.
Puncaknya adalah ketika ia gagal memasukkan putt sepanjang 15 kaki di hole terakhir, sebuah momen yang akan menghantuinya selamanya.
Ia gagal lolos *cut* hanya dengan satu pukulan, mengakhiri penampilannya di U.
S.
Open dengan cara yang tragis.
Statistik berbicara dengan keras.
Akurasi *drive* Mickelson yang di bawah rata-rata dan kesulitan di sekitar green menjadi batu sandungannya.
Meskipun ia menunjukkan kilasan kecemerlangan, inkonsistensi kronisnya, yang telah menjadi ciri khas karirnya yang panjang dan berwarna, kembali menghantuinya.
Mickelson telah mencoba 32 kali untuk menaklukkan U.
S.
Open, satu-satunya major yang hilang dari lemari trofinya.
Enam kali ia finish sebagai runner-up, sebuah rekor yang menyakitkan dan abadi.
Momen-momen itu, seperti pukulan liar di fairway ke-18 Winged Foot pada tahun 2006, terukir selamanya dalam sejarah golf.
Lebih dari sekadar statistik dan pukulan yang meleset, kegagalan Mickelson di Los Angeles terasa sangat personal.
Bagi para penggemar golf, Mickelson adalah sosok yang penuh semangat, seorang pejuang yang tidak pernah menyerah, bahkan ketika peluang tampak mustahil.
Ia adalah seorang *showman* yang selalu memberikan hiburan, baik itu dengan pukulan ajaib atau komentarnya yang blak-blakan.
Melihat Mickelson berjalan keluar lapangan, dengan bahu yang sedikit merosot dan senyum tipis yang dipaksakan, terasa seperti menyaksikan bab terakhir dari sebuah legenda yang berakhir dengan nada yang pahit.
Meskipun ia tidak pernah bisa memenangkan U.
S.
Open, warisannya tidak akan pernah dilupakan.
Ia adalah salah satu pemain golf paling karismatik dan berbakat yang pernah menghiasi lapangan, dan kisah perjuangannya di U.
S.
Open akan selalu menjadi pengingat bahwa bahkan para juara terhebat pun tidak kebal terhadap kekecewaan.
Apakah ini benar-benar akhir dari perjalanan Mickelson di U.
S.
Open?
Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Namun, satu hal yang pasti: kenangan akan perjuangan dan kegagalannya, bersama dengan momen-momen keajaiban dan inspirasi, akan terus hidup dalam ingatan para penggemar golf di seluruh dunia.
Rekomendasi Artikel Terkait
Apakah upaya "perubahan budaya" terbaru Miami akan berhasil?
## Akankah Upaya "Perubahan Kultur" Miami Berhasil Kali Ini?Miami Dolphins, nama yang seharusnya bergaung dengan…
Tanggal Publikasi:2025-06-16
Apakah upaya "perubahan budaya" terbaru Miami akan berhasil?
## Akankah Upaya "Perubahan Kultur" Terbaru Miami Membuahkan Hasil?Miami Dolphins, nama yang pernah sinonim dengan…
Tanggal Publikasi:2025-06-16
Tonton: Keshav Maharaj Menangis; Afrika Selatan Kalahkan Australia Akhiri Paceklik Trofi ICC 27 Tahun
## Air Mata Haru dan Akhir Penantian Panjang: Afrika Selatan Akhirnya Meraih Gelar Juara ICC…
Tanggal Publikasi:2025-06-16
Tonton: Keshav Maharaj Menangis; Afrika Selatan Kalahkan Australia Akhiri Paceklik Trofi ICC 27 Tahun
## Tangis Haru dan Sejarah Terukir: Afrika Selatan Akhiri Puasa Gelar di Final Kejuaraan Dunia…
Tanggal Publikasi:2025-06-16